Postingan

Menampilkan postingan dari 2021

MENGENANGMU, GIE

Akhirnya semua akan tiba pada suatu hari yang biasa Pada suatu ketika yang telah lama kita ketahui Apakah kau masih selembut dahulu? Memintaku minum susu dan tidur yang lelap Sambil membenarkan letak leher kemejaku Kabut tipis pun turun pelan-pelan di lembah kasih Lembah Mandalawangi Kau dan aku tegak berdiri Melihat hutan-hutan yang menjadi suram Meresapi belaian angin yang menjadi dingin Apakah kau masih membelaiku semesra dahulu? Ketika kudekap, kau dekaplah lebih mesra, lebih dekat Apakah kau masih akan berkata? Kudengar detak jantungmu Kita begitu berbeda dalam semua Kecuali dalam cinta Cahaya bulan menusukku Dengan ribuan pertanyaan Yang takkan pernah kutahu Di mana jawaban itu? Bagai letusan berapi Bangunkanku dari mimpi Sudah waktunya berdiri Mencari jawaban kegelisahan hati ******** Bahasa puisimu, Gie. Membuatku kembali mengingat. Tentang pesan panjang yang dikirim seseorang pada hari lalu. Pesan yang berisi perpisahan yang aku takut membacanya....

Selamat Ulang Tahun, Ayah

Gambar
Perjalanan hari ini lumayan bikin pegel. Ada kali 100 km aku muterin kota Jombang. Berangkat dari rumahku yang letaknya di ujung utara, lalu pergi ke sekolah yang letaknya di ujung barat. Eh, aku cancel ding. Langsung pergi ke Cabdin yang letaknya di tengah kota, nunggu temen lagi nitipin motornya. Lalu kita berdua motoran ke SMKN Mojoagung yang letaknya di ujung timur. Iya, ada acara yang berkaitan dengan tugas tambahanku di sekolah. Tapi, bukan itu yang mau aku ceritakan. Siang tadi  seperti biasa, setiap selesai acara aku selalu makan bareng rekan kerjaku. Hari ini kita memilih untuk makan nasi goreng di Sa'i yang dulu pernah kita datengin juga. Nyampek di sana, aku lihat di ponselku ada notif pesan dan panggilan tak terjawab dari 'Bu Umi', rekan kerjanya ayah. Ada apa ya, pikirku.  "Mbak, nanti kalo longgar saya mau nelfon njenengan" "Oh nggeh bu, niki sampun longgar" Sambil menunggu pesanan makananku datang, aku mengangkat telfon dari Beliau dan men...

I'm enough :)

Gambar
Malem ini tiba-tiba random aja bales story temen lama di IG. Iseng aja sih, pengen tau dia masih inget nggak sama aku. Soalnya saat story nya lewat tiba-tiba ada rasa kayak 'sepertinya dulu akrab banget ya'. Kira-kira beginilah,  "Gimana kabarnya?" "Alhamdulillah kabarku baik, kabarmu gimana?" "Alhamdulillah aku juga baik. Masih inget aku tah?"  "Inget banget lah El, karena kamu aku iso teko Alhusna" Wah, mendengar jawabannya terharu sih. Aku pernah di tahap membuat orang lain 'terinspirasi' dalam kebaikan, eh malah akunya yg bandel justru lebih memilih keluar dari kebaikan. Omong-omong, aku kenal dia pas ada mata kuliah umum PAI saat masih semester awal. Di kelas itu, aku punya banyak temen baru dari luar prodi. Aku nggak tau karena apa, bukan pengen bagus2in diri sendiri juga. Tapi aku inget banget saat itu, selesai kelas entah pertemuan ke berapa, tiba-tiba ada yang buntutin aku pas keluar ruangan. Mereka bertiga, dua mahasiswi...

SEBUAH KESAN

 Banyak hal terlewat begitu saja. Setiap hari ya begitu-begitu saja. Bangun pagi, mandi, sholat, makan, kerja, pulang, capek, dan tidur. Hidup memang sebuah siklus yang berulang. Dan kita tidak sedang menunggu apapun selain kematian bukan? Ditengah-tengah rutinitas yang begitu-begitu saja, bolehlah kita membuat sedikit variasi. Sedikit kesan manis, sesekali saja. Karena kita akan melupakan segalanya kecuali sesuatu yang berkesan. Dan kita sebut sebuah kesan karena ngga setiap hari kita ngalamin, ngga setiap hari kita dapetin. Sebagai seorang yang biasa-biasa saja dan menjalani kehidupan dengan biasa-biasa saja, mungkin kita sering berpikir orang lain tidak akan menganggap kita penting. Sama halnya kita begitu juga ke yang lain. Manusia hidup dengan kepentingannya masing-masing dan daftar kepentingannya tidak pernah abadi. Tapi, meskipun aku bukan orang penting, bolehlah aku pengen jadi orang yang 'di kenang', eh. Ya, tentu saja pengen saat kamu inget aku, kamu akan nyengir ...

Sesederhana itu (Bahagia)

Sudah hari ketiga kegiatan PAS terlaksana. Seperti biasa, setiap pagi ngambil amplop yang berisi soal ujian dan LJK, lalu masuk sesuai ruangan yang sudah ditentukan panitia. Setiap hari dengan ruangan yang berbeda, namun rasanya tetap sama : menggemaskan ! Siapa lagi kalo bukan mereka? Anak-anak remaja di depan saya yang sedang menjalani proses pencarian jati diri. Saya bersyukur membersamai proses mereka dan ikut mengukir tawa di dalamnya. Baik, apa saja yang bisa saya jelaskan tentang mereka?  Mereka semua lucu dan begitu jujur dengan diri mereka. Maksudnya jujur ngaku kalo soal ujiannya terlalu sulit dan kayaknya butuh bantuan saya. Eh, apa yang bisa saya bantu sebagai pengawas? Sesekali saya mengalihkan perhatian dengan bermain ponsel agar ada kesempatan untuk mereka buat lirik sana sini. Sesekali loh. Saya tetap tidak suka jika ada yang berbuat curang.  Seperti tadi, saya tinggal mereka sebentar. Lalu saat saya balik ke ruang, langsung saya sidak laci-laci meja mereka. Tu...

LEBIH BAIK

Lebih baik bukan berarti lebih bagus dhohirnya Bukan berarti lebih banyak hartanya Bukan pula lebih tinggi derajatnya Bisa jadi yang terlihat pahit ternyata sangat baik untukmu Yang membuatmu menjauh dari hal yg salah dan membawamu kembali ke dirimu yang semula Bukankah selama ini kamu sudah salah duga tentang hal-hal yang kamu kira 'baik'. Tidak apa-apa, semua hal yang tampaknya sangat buruk dan kacau ternyata kehidupan sedang membentukmu sekali lagi Menjadi 'lebih baik' setidaknya dari sebelum-sebelumnya Tidak ada yg bisa menjadi sempurna untukmu, kamu pun tidak mungkin menjadi sempurna untuk yg lain Seideal apapun kehidupan yg sudah kamu persiapkan, akan selalu ada jatuhnya, ada capeknya, ada bosennya Jika hari ini ada sesuatu yg buruk, bisa jadi besok ada yg lebih buruk lagi Dan kita, harus selalu siap akan hal itu. Jadi, terima dan peluklah ketidaksempurnaan dalam hidupmu It's okay to be not okay ❤

Hujan Bulan Juni

 Ada yang lebih tabah dari hujan bulan Juni. Dia yang sibuk mengepakkan sayap pasangannya. Namun, tanpa dia sadari sayapnya sendiri telah patah...

MENJADI SEORANG STOIK

Jika dunia adalah panggung sandiwara, mari menikmatinya sambil tertawa. Sebagai seorang INTP alias the Thinker sejati rasanya sudah sangat bosan menjalani dua puluh lima tahun kehidupan dengan penuh perhitungan.  Coba diingat-ingat, untuk setiap hal remeh yang sebenarnya tidak perlu terlalu dirawat dalam ingatan, semestinya memang harus diletakkan. Begitu banyak hal-hal remeh yang menjadi kecemasan-kecemasan. Seremeh masa kecilmu yang begitu gelisah karena tidak bisa menyelesaikan salah satu PR dari guru. Atau saat suatu hari sedang bertengkar dengan temanmu. Rasanya seperti dunia hanya berputar di kepalamu. Bukankah hal itu tidak terlalu buruk dan bahkan berlalu begitu saja? Dan saat semua sudah berlalu, bagaimana rasanya? Seperti tidak pernah terjadi, iyakan? Oh, itu memang masalah remeh, wajar jika cepat selesai.  Baik, lalu bagaimana dengan masalah-masalah besar lainnya yang pernah kamu lalui ? Saat merasakan kehilangan untuk pertama kali. Kehilangan seseorang yang seharus...