MENJADI SEORANG STOIK

Jika dunia adalah panggung sandiwara, mari menikmatinya sambil tertawa.

Sebagai seorang INTP alias the Thinker sejati rasanya sudah sangat bosan menjalani dua puluh lima tahun kehidupan dengan penuh perhitungan. 
Coba diingat-ingat, untuk setiap hal remeh yang sebenarnya tidak perlu terlalu dirawat dalam ingatan, semestinya memang harus diletakkan. Begitu banyak hal-hal remeh yang menjadi kecemasan-kecemasan. Seremeh masa kecilmu yang begitu gelisah karena tidak bisa menyelesaikan salah satu PR dari guru. Atau saat suatu hari sedang bertengkar dengan temanmu. Rasanya seperti dunia hanya berputar di kepalamu. Bukankah hal itu tidak terlalu buruk dan bahkan berlalu begitu saja?
Dan saat semua sudah berlalu, bagaimana rasanya? Seperti tidak pernah terjadi, iyakan?
Oh, itu memang masalah remeh, wajar jika cepat selesai. 
Baik, lalu bagaimana dengan masalah-masalah besar lainnya yang pernah kamu lalui ? Saat merasakan kehilangan untuk pertama kali. Kehilangan seseorang yang seharusnya memberi rasa aman dan memberi hangat dalam dekapnya. Dan kemudian banyak hal buruk terjadi, bertubi-tubi. Apa yang terjadi setelahnya?
Bukankah sehebat apapun kehidupan menghantam, kamu masih tetap berdiri. Apakah masalah-masalah itu selesai dengan kamu pikirkan? Tidak, masalah itu sebenarnya akan selesai dengan sendirinya meski kamu tak memikirkannya. Hanya jalani dan nikmati prosesnya.
Aku tidak sedang menyuruhmu untuk berhenti berpikir. Hanya saja, pahami kapasitasmu dalam berpikir. Kasihan sekali kepalamu yang sering berdenyut kesakitan atau mungkin lebih parah dari itu. Barangkali banyak manusia lain di bumi ini yang sering mengalaminya.
Kamu hanya perlu meletakkan dan tidak mengambil semua hal untuk kamu pikirkan. Ambil yang menjadi bagianmu saja dengan tidak bersikap terlalu keras terhadap diri sendiri.
Sudah saatnya menjadi seorang Stoik. Bahwa dalam hidup ini, memang ada hal-hal yang terjadi di luar kendali kamu. Dan kamu tidak perlu bertanggung jawab atas itu. Kamu hanya perlu fokus terhadap apa yang menjadi kendalimu dan melakukan yang terbaik atas hal itu. Cukup itu saja. Tentu saja tidak ada yang sia-sia dalam hal-hal baik yang pernah diusahakan. 
Pun hal-hal buruk yang terjadi di luar kendalimu, bukanlah kesalahanmu. 
Emosi orang lain, perasaan orang lain, prasangka orang lain, perbuatan orang lain itu semua di luar kendalimu. Lepaskan.
Reaksimu, perasaanmu, egomu adalah tanggung jawabmu. Ambillah. Rawatlah. Perbaikilah. Berikan batasan bahwa apa yang berada di atas kendalimu tidak boleh dikendalikan orang lain. Kamu bebas menerjemahkan emosimu tanpa intervensi yang lain. Ingat ya, masing-masing punya sudut pandang. 
Cara pertama untuk hidup suka cita adalah belajar bodoh amat terhadap apapun yang ada di luar kendalimu. Just focus on yourself!

Seorang Stoik mengajarkan bahwa kehidupan semestinya dijalani dengan kegembiraan. Bersuka citalah terhadap apapun. Karena dunia ini diciptakan hanya untuk guyonan. Ehe..

Komentar

Postingan populer dari blog ini

MENGENANGMU, GIE

Selamat Ulang Tahun, Ayah

I'm enough :)