MENGENANGMU, GIE
Akhirnya semua akan tiba pada suatu hari yang biasa Pada suatu ketika yang telah lama kita ketahui Apakah kau masih selembut dahulu? Memintaku minum susu dan tidur yang lelap Sambil membenarkan letak leher kemejaku Kabut tipis pun turun pelan-pelan di lembah kasih Lembah Mandalawangi Kau dan aku tegak berdiri Melihat hutan-hutan yang menjadi suram Meresapi belaian angin yang menjadi dingin Apakah kau masih membelaiku semesra dahulu? Ketika kudekap, kau dekaplah lebih mesra, lebih dekat Apakah kau masih akan berkata? Kudengar detak jantungmu Kita begitu berbeda dalam semua Kecuali dalam cinta Cahaya bulan menusukku Dengan ribuan pertanyaan Yang takkan pernah kutahu Di mana jawaban itu? Bagai letusan berapi Bangunkanku dari mimpi Sudah waktunya berdiri Mencari jawaban kegelisahan hati ******** Bahasa puisimu, Gie. Membuatku kembali mengingat. Tentang pesan panjang yang dikirim seseorang pada hari lalu. Pesan yang berisi perpisahan yang aku takut membacanya....